Langit, Apakah Dia Ada Di sisimu?
Langit..
Jauh diatas sana, berlapis-lapis..
Jauh diatas sana, berlapis-lapis..
Awan..
Penghias langit penambah syahdu keindahan..
Senin
pagi, seperti rutinitas sehari-hari, mengejar jam terbang menanti
kepulangan mungkin sudah menjadi hal yang biasa bagi beberapa orang.
Seorang dokter yang siap menuju ke tempat pengabdian, beberapa orang
pegawai yang tak sabar pulang ke rumah dan mengecup kening anak dan
istrinya seraya berpamitan untuk pergi ke kantor, seorang ibu yang tak
sabar berjumpa anaknya ditempat perantauan, dan beberapa orang yang tak
sabar menikmati liburan awal pekan..
Namun, Senin itu berbeda.. Senin itu tak sama..mereka yang dinanti dan
menanti harus lebih lama menahan rindu. Pesawat pagi itu tak sampai ke
tujuan. Terjun bebas tanpa isyarat, jatuh ke dasar samudera. Pagi itu
seperti sebuah petir,menggelegar besar menyambar hati dan perasaan
hingga tak sanggup menahan derai air mata. Penantian itu berujung
tangis, memecah suasana pagi. semua terjadi seperti kilat..
Aku membuka pesan yang berdering banyak, terkaget dan tak
menyangka bahwa baru saja itu semua terjadi. Isi semua pesan memohon doa
dan seraya berharap ada sebuah keajaiban datang. Langit memang tak bisa
diajak kompromi, musibah tak bisa dihindari.
Ucapan selamat malam, sampai berjumpa, hati-hati di jalan, semoga selamat sampai ditujuan ternyata adalah ucapan terakhir sebelum perpisahan itu datang. Dering telepon tadi pagi ternyata terakhir kali mereka mendengar suara orang yang disayang. Tuhan, aku tau ini adalah bagian dari skenario-Mu. Kuatkan mereka menghadapi semua ini, karena semua memang harus kembali padaMu. Semoga mereka dapat tempat terbaik disisimu, amin. Sebuah doa dari aku yang sedang menunggu panggilan-Mu juga.
Komentar
Posting Komentar